Peradaban Dunia Part 2

By Nadya Putri Safira - Juni 14, 2019

D. PERADABAN LEMBAH SUNGAI NIL

  1. Letak Geografis dan Sistem Kepercayaan Penduduk 
    Delta  Sungai  Nil  dikenal  juga  sebagai  daerah  bulan  sabit  yang  subur  (the  fertile  crescent moon).  Masyarakat  Mesir kuno  mendiami  daerah tersebut  sejak  3000 SM.  Awalnya  di sana terdapat dua negara kota, yakni Mesir Hulu  dan Mesir Hilir.  Pada  masa  Firaun  Menes,  kedua negara tersebut  berhasil dipersatukan  membentuk  Kerajaan  Mesir.  Masyarakat  mesir kuno mempercayai banyak dewa (politeisme), seperti Osiris sebagai dewa tertinggi, Anubis sebagai dewa kematian, Ra sebagai dewa matahari, Thot sebagai dewa pengetahuan, dan lainnya.
  2. Hasil Kebudayaan
    1. Memiliki sistem bahasa tertulis dengan huruf Hieroglif kuno (sekitar 3000 SM), kemudian tulisan Hieratus yang ditulis dengan tinta di kertas papirus sebagai bahasa fungsional.
    2. Memiliki  kepercayaan bahwa  kehidupan  setelah  kematian  sama dengan  sebelumnya sehingga roh orang yang meninggal akan tetap ada jika jasadnya tetap utuh. Oleh karena itu, mereka mengenal teknik pengawetan mayat (pemumian).
    3. Memiliki  kemampuan  Matematika yang sangat tinggi  sehingga  mampu  membangun piramida,  patung  spinx,  dan tata  kota yang  baik.  Piramida  merupakan  makam  para penguasa yang berisi harta, makanan, dan hewan peliharaan sebagai bekal mereka untuk kehidupan setelah kematian.
    4. Memiliki  kemajuan di bidang pertanian dengan keahlian bercocok tanam dan irigasi.
    5. Memiliki   kalender  berdasarkan  siklus  bintang  Sirius/Sothis yang  bertepatan  dengan naiknya air Sungai Nil. Kalender tersebut terdiri  atas  12  bulan  dan 365  hari sehingga dikenal sebagai kalender surya pertama di dunia.

E.   PERADABAN YUNANI DAN ROMAWI KUNO

  1. Peradaban Yunani Kuno 
    Sejarah peradaban Yunani kuno terbagi atas empat periode penting sebagai berikut.
    1. Zaman Mykenai (7400-7700 SM) 
      Pada akhir zaman Perunggu, Mykenai merupakan kota yang makmur dan sangat berpengaruh di Laut Aegea. Penelitian pada kapal Uluburun memberikan gambaran bahwa bangsa Yunani memiliki keahlian membuat senjata dan transportasi yang mampu melintasi tiga benua. Pada masa ini, bahasa Yunani kuno mulai digunakan dan menu rut puisi Iliad dan Odisseia karya Homeros, pemimpin  Mykenai adalah Agamemnon. Di dalam Odisseia juga diceritakan tentang perang antara bangsa Yunani dan kota Troya (sekarang Turki).
    2. Zaman Kegelapan (7700-750 SM) 
      Zaman kegelapan merujuk pada masa setelah jatuhnya  Mykenai, di mana masih belum banyak catatan sejarah yang dapat menjelaskannya. Konon, masyarakat baru mulai memasuki  Yunani  dari  arah  utara.  Mereka  kemudian  memiliki   komunitas-komunitas kecil yang dipimpin seorang  raja.  Daerah-daerah kecil yang dipimpin raja-raja tersebut dipercaya sebagai cikal bakal adanya negara kota (polis).
    3.  Zaman Klasik (750-323 SM) 
      Penemuan arkeolog pada tembikar, koin, kuil, dan patung Yunani di seluruh  penjuru Eropa, Asia Kecil, dan utara Afrika menunjukkan pelayaran yang luas dan banyak koloni yang mereka miliki. Salah satu koloninya adalah kota Miletus di Turki, di mana terdapat hasil kebudayaan Yunani  berupa  teater  pertunjukan  dan  altar  Poseidon  (dewa  laut). Bangsa Yunani sejak dulu mempercayai banyak dewa (politeisme) dengan pusat kegiatan agamanya adalah Akropolis, di mana terdapat Parthenon, kuil Dewi Athena. Selain penduduknya  dikenal sebagai pematung dan pelukis ternama, mereka juga sangat maju dalam ilmu pengetahuan. Kebudayaan Yunani telah memiliki sistem pemungutan suara, praktik demokrasi pertama di dunia, dan percetakan uang koin dari perunggu.
    4. Periode Helenistik (323-31 SM) 
      Setelah  perang hampir  30 tahun  antara  Athena  dan Sparta  serta  sekutu  mereka, Philip II  dari  Makedonia   (utara  Yunani)  berkuasa  atas  seluruh  daerah  Yunani.  Kemudian, putranya yang  bernama  Alexander  Agung  memperluas  kekuasaan Yunani  hingga  ke India dan Afrika. Kebudayaan Helenistik (berarti "dari Yunani") berkembang  luas melalui arsitekstur, politik, sastra, seni, dan bahasa hingga ketiga benua tersebut. Salah satu hasil kebudayaannya adalah bahasa koine dan Mercusuar Pharos di Alexandria, Mesir, sebagai mercusuar pertama di dunia. Kekaisaran Alexander Agung jatuh dan terbagi menjadi tiga kerajaan hingga akhirnya dikuasai oleh Romawi sepenuhnya.
  2. Peradaban Romawi Kuno 
    Peradaban Romawi Kuno berada di kota Roma, di tepi Sungai Tiber, Italia bagian tengah. Pada akhir  masa Pemerintahan  Republik  (200-27  SM),  bangsa  Romawi  menaklukkan  Kartago di Afrika  Utara, Yunani, Suriah  di Timur Tengah,  dan Prancis.  Kebudayaan  helenistik Yunani Kuno kemudian sangat memengaruhi  kebudayaan Romawi. Pengaruh kebudayaan tersebut sebagian  besar terletak pada seni  dan arsitektur. Seni  pahat/seni  patung  berkembang  pesat di seluruh Roma, di mana para penguasa Roma memerintahkan pematung untuk membuat patung yang mirip dengan yang ada di Yunani. Desain arsitekturYunani seperti kuil Parthenon, diadaptasi dalam pembangunan  kuil Pantheon dan Colosseum.

F.   SUKU  MAYA DAN  SUKU  INKA

  1. Suku lnka 
    Suku lnka (1100-1532 M) merupakan bangsa ketiga penghuni  negara Peru, Amerika Selatan, yakni setelah bangsa Moche (200 SM-700 M) dan Chimu (1100-1470 M). Kehidupan suku lnka  periode akhir  (1463-1532  M) diwarnai  dengan  penaklukan  besar oleh Raja  Pachacuti dan anaknya, Tupac Inca.  Pada  puncak kekuasaan mereka, rakyat  lnka  berjumlah  sekitar  10 juta orang yang terdiri atas 100 jenis masyarakat dari kebudayaan yang berbeda.
  2. Suku Maya 
    Suku  Maya berasal dari pedesaan di dataran  rendah  Mesoamerika lalu  menyebar ke seluruh Yucatan (sekarang Meksiko). Periode sejarah suku Maya secara garis besar dibedakan sebagai berikut.
    1. Praklasik (1500 SM-250 M) 
      Suku   Maya  sudah   mengenal  tulisan  yang  disebut  glif.   Kota-kota   beserta   piramida dan  kuilnya  dibangun   di  atas  hutan  hujan.  Semua  kota  tersebut dihubungkan  oleh jalur  perdagangan  yang jauh.  Suku Maya telah  mengenal  sistem kerajaan dan sistem kepercayaan pada dewa jagung.
    2. Klasik (250-900 M) 
      Agama menjadi inti  kehidupan  Maya, di mana piramida digunakan  sebagai makam para penguasa yang dihubungkan dengan para dewa. Para astronom mempelajari pergerakan benda-benda  langit di malam hari. llmu agama dan astronomi melandasi dua kalender Maya, yakni siklus 260 hari dan siklus 365 hari. Di pusat-pusat kota Maya, terdapat tanah berbentuk huruf I  sebagai lapangan bola yang terhubung dengan upacara pengurbanan. Pertanian diusahakan secara intensif yang terlihat dari adanya irigasi di daerah kering Pantai  Yucatan.  Kanal-kanal  dan  waduk-waduk  dibangun   untuk  memastikan  bahwa setiap kota memiliki  persediaan air yang cukup.
    3. Pascaklasik (900-1500 M) 
      Pusat peradaban  Maya di  kota Chichen  ditaklukkan oleh  bangsa Toltec dari  Meksiko tengah. Para ahli menyebut periode ini sebagai proses Meksikanisasi pada bangsa Maya.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar